Harga sekotak kondom di Venezuela kini melonjak menjadi Rp 9 juta karena inflasi setelah harga minyak dunia turun menyebabkan harga komoditas lain naik.
Agen poker | Surat kabar the News Sport melaporkan, Sabtu (7/2), sebagai negara penghasil minyak, kondisi ekonomi ini membuat barang kebutuhan dasar menjadi terbatas di toko-toko, termasuk alat kontrasepsi seperti kondom. Keadaan semacam ini telah menimbulkan gelombang unjuk rasa di beberapa tempat.
Harga sekotak kondom pun kini setara dengan 85 persen gaji rata-rata per bulan warga Venezuela.
Stasiun televisi CNN mengunjungi delapan apotek di Ibu Kota Caracas dan menemukan empat apotek tidak punya stok kondom sama sekali dan sisanya hanya ada stok terbatas.
"Percaya tidak? Ini sudah dua pekan sejak pengiriman kondom terakhir. Sejak awal Januari penjualan lesu, termasuk bulan ini," kata manajer apotek Yuraima Bacher.
Warga Venezuela terpaksa harus membeli kondom atau alat kontrasepsi lainnya melalui situs Internet.
Salah satu toko daring (dalam jaringan/online) menjual satu kotak berisi 36 kondom seharga setara Rp 9 juta. Rata-rata gaji orang Venezuela per bulan adalah Rp 11,3 juta.
Presiden Nicolas Maduro kini tengah dikritik akibat inflasi hingga 60 persen di negaranya. Juni lalu dia mengumumkan pemerintah sedang membangun pabrik kondom.
Namun konsumen kondom kini mengeluh karena alat kontrasepsi itu kualitasnya jelek dan jumlahnya kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar